Senayan Jakarta - Tanpa perlu melakukan banyak pencitraan, PT LPIS yang telah ditunjuk PSSI sebagai operator IPL musim kompetisi 2013 rupanya terus bekerja dan fokus pada problem terbesar dalam menggelar kompetisi, yaitu mendapatkan investor yang mendukung pembiayaan menggelar kompetisi.
Reporter BDM telah melakukan wawancara eksklusif dengan CEO PT LPIS Widjayanto, yang menjelaskan bahwa LPIS telah mengundang beberapa perusahaan asing dan nasional yang bersedia menjadi mitra strategis dalam mengelola domain bisnis dan komersial dari liga di musim kompetisi 2013 mendatang.
Dari sekian bidder (peminat), saat ini tersisa 2 bidder, dimana bidder terkuat adalah sebuah perusahaan investasi olahraga asal Amerika Serikat, yang bersedia menjadi investor dengan konsep 'win-win solution'. Investor ini telah teruji mengelola aspek bisnis dan komersial liga di beberapa negara. Konsepnya adalah investor akan membentuk sebuah League Company (perusahaan yang mengurusi liga dari sisi bisnis dan komersial).
Kontrak pengelolaan akan diberikan dalam jangka panjang 20 - 25 tahun, yang dievaluasi setiap 3 tahun sekali. Semua urusan bisnis dan komersial akan ditangani oleh mitra strategis tersebut, dimana PSSI akan mengontrol serta memveto dari ranah regulasi yang menjadi otoritas PSSI.
Investor dari AS dikabarkan akan menawarkan prize money s/d US $ 1.000.000 untuk juara liga dibawah PSSI, dan selama 2-3 tahun kedepan saat diprediksi liga belum mampu mencetak laba, investor berjanji akan memberikan subsidi kepada klub, royalti untuk PSSI, dan paket bantuan finansial untuk timnas.
Subsidi kepada klub disebut Widja sebagai MDG (minimum distribution guarantee), yang diestimasi Widja dalam range 2 s/d 5 milyar permusim. Tapi soal ini Widja tak mau berspekulasi karena masih akan dimatangkan dengan pihak investor.
Mengenai pembagian profit sharing menurut Widja adalah 20% untuk PSSI, 40-50% untuk klub, dan sisanya 30-40% menjadi hak investor.
Jika tak ada aral melintang, Senin tanggal 10 Desember 2012 nanti bertempat di kantor PT LPIS, penanda-tanganan MoU antara investor asal AS dengan PSSI dan PT LPIS siap dilakukan. Exco PSSI sudah mengetahui dan merestui hal ini. Sifatnya masih MoU karena untuk finalisasi menuju agreement, PSSI masih menunggu 'right to match' dari MNC Grup yang selama ini menjadi mitra PSSI.
Widja berharap antara investor asal AS dan MNC Grup bisa berkolaborasi supaya 'make everybody happy'. Bahkan menurut Widja, investor AS tersebut sudah permisi kepada CEO PT LI Djoko Driyono. Draft MoU juga sudah ditunjukkan kepada Djokdri dan secara pribadi dia mendukung, karena berharap suatu ketika ISL juga sah dibawah PSSI, sehingga ikut menikmati benefit dari kehadiran investor asal AS tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Selamat Datang Di Sahabat Kapesi
silahkan tinggalkan komentar anda agar blog saya semakin maju